dulu, tahun 2003 di kelas IPS dengan segala macam keunikan dan kesablengannya.
Bu Agustin sedang mengabsen siswa-siswanya, hari itu pertama kali dimulai pelajaran di tahun pelajaran baru yang bagiku agak menyeramkan, 'coz ku pindahan dari Pra IPA ke 3IPS2. agak ngeri bergabung dengan teman2-teman yang kurang begitu akrab, tapi inilah pilihan yang tidak aku sesali hingga kini.
"Muchtar !"
"Hadir Bu!" jawab Muchtar dengan mengacungkan tangan, ni anak sempat membuatku menangis karena ku kira dia itu jahat.he3
"kirom!"
'gak masuk bu!"
"Ismanto!"
"Hadiroh Bu!". ni anak emang suka bilang Hadiroh, walau dia laki-laki, katanya biar bahasa Arab tamabah terkenal. paham kan?
"Holip!"
"sakit bu!"
"Fadholi!"
"Tiada Bu!!!!" jawab Muchtar dengan nyaringnya
" Innalillahi wainna ilaihi rooojiun, kapan nak meninggalnya? kenapa?" bu Agustin kelihatan sanagt Shock, kontan saja teman2-teman saling pandang, termasuk aku yang baru mengenal teman-teman IPS ku ini.
"maksudnya itu tiada di kelas bu, bukan tiada telah meninggalkan dunia!" jawab Muchtar dengan cueknya.
"astagfirulloh Muchtar, gunakan bahasa yang benar, jika gini ibu bisa jantungan" bu Agustin mengelus dada dengan tersenyum. guru yang sabar.
22 Maret, 2009
mat mat
Disuatu hari yang agak terik, si Udin bercerita kepada temannya
"kemarin, sepulang dari sekolah, ku boncengan ma temannku, sampai di depan Pasivic, ku melihat mamat beoncengan ma ceweknya, tau gak yang dikatakan mamat?"
" Din, ku ke muka ya!!!!!!" dengan nyaring dan sangan pede.
????????????????????????????? maksudnya ku duluan.he he he
"kemarin, sepulang dari sekolah, ku boncengan ma temannku, sampai di depan Pasivic, ku melihat mamat beoncengan ma ceweknya, tau gak yang dikatakan mamat?"
" Din, ku ke muka ya!!!!!!" dengan nyaring dan sangan pede.
????????????????????????????? maksudnya ku duluan.he he he
abdinah
Hening……………………
Terhanyut dalam pekatnya malam
Tersihir oleh kilaunya bintang
Tak terasa tubuhkupun menggigil
Angin malam mulai mengusikku
Duhai angina……………………..
Kau menyadarkanku
Bahwa kau ada
Dibutuhkan ato tidak
Kau tetap datang menyapa
Mampukah ku sepertimu?
Selalu ada
Tak peduli hadirmu dinantikan
Keberadaanmu dibutuhkan
Gelap malam seolah mengajak jiwaku
Menelususri masa-masa suram
Sedikit cahaya bertebaran memunculkan asa baru
Wahai kota dingin……….
Tak akan ku gantungkan cita dan cintaku kepadamu!
Terhanyut dalam pekatnya malam
Tersihir oleh kilaunya bintang
Tak terasa tubuhkupun menggigil
Angin malam mulai mengusikku
Duhai angina……………………..
Kau menyadarkanku
Bahwa kau ada
Dibutuhkan ato tidak
Kau tetap datang menyapa
Mampukah ku sepertimu?
Selalu ada
Tak peduli hadirmu dinantikan
Keberadaanmu dibutuhkan
Gelap malam seolah mengajak jiwaku
Menelususri masa-masa suram
Sedikit cahaya bertebaran memunculkan asa baru
Wahai kota dingin……….
Tak akan ku gantungkan cita dan cintaku kepadamu!
Wasiat seorang suami kepada istrinya
Jadilah dirimu pemaaf bagiku
Niscaya cintaku tetap langgeng
Janganlah kamu berbicara
Manakala kemarahanku belum reda
Janganlah kamu menepukku
Seperti menepuk rebana dengan sukacita
Karena sesungguhnya
Kamu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya perpisahan
Jangan banyak mengeluh
Karena ketaatan bisa luruh karenanya
Dan hatiku juga menolaknya
Hati adalah sesuatu yang mudah berbolak-balik
Aku melihat cinta di dalam hati dan sesuatu yang menyakitkan
Jika keduanya berkumpul di dalam hati
Niscaya cinta akan pergi………………………
Disarikan dari buku “kisah para salaf”
Niscaya cintaku tetap langgeng
Janganlah kamu berbicara
Manakala kemarahanku belum reda
Janganlah kamu menepukku
Seperti menepuk rebana dengan sukacita
Karena sesungguhnya
Kamu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya perpisahan
Jangan banyak mengeluh
Karena ketaatan bisa luruh karenanya
Dan hatiku juga menolaknya
Hati adalah sesuatu yang mudah berbolak-balik
Aku melihat cinta di dalam hati dan sesuatu yang menyakitkan
Jika keduanya berkumpul di dalam hati
Niscaya cinta akan pergi………………………
Disarikan dari buku “kisah para salaf”
Wasiat seorang suami kepada istrinya
Jadilah dirimu pemaaf bagiku
Niscaya cintaku tetap langgeng
Janganlah kamu berbicara
Manakala kemarahanku belum reda
Janganlah kamu menepukku
Seperti menepuk rebana dengan sukacita
Karena sesungguhnya
Kamu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya perpisahan
Jangan banyak mengeluh
Karena ketaatan bisa luruh karenanya
Dan hatiku juga menolaknya
Hati adalah sesuatu yang mudah berbolak-balik
Aku melihat cinta di dalam hati dan sesuatu yang menyakitkan
Jika keduanya berkumpul di dalam hati
Niscaya cinta akan pergi………………………
Disarikan dari buku “kisah para salaf”
Niscaya cintaku tetap langgeng
Janganlah kamu berbicara
Manakala kemarahanku belum reda
Janganlah kamu menepukku
Seperti menepuk rebana dengan sukacita
Karena sesungguhnya
Kamu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya perpisahan
Jangan banyak mengeluh
Karena ketaatan bisa luruh karenanya
Dan hatiku juga menolaknya
Hati adalah sesuatu yang mudah berbolak-balik
Aku melihat cinta di dalam hati dan sesuatu yang menyakitkan
Jika keduanya berkumpul di dalam hati
Niscaya cinta akan pergi………………………
Disarikan dari buku “kisah para salaf”
19 Maret, 2009
POL POL POL POLIGAMI
Ta'addud!!!!!!!!! Setiap orang mempunyai rasa yang berbeda ketika mnedengar atau mnegucapkan suatu kata. seperti kata "ibu", terbayang satu wajah penuh cinta penuh kasih, terbayang satu wajah penuh dengan kehangatan kau ibu"
sosok ringkih yang akan terus tertatih-tatih mencari sesuap nasi demi kelangsungan hidup buah hatinya.........dan lain sebagainya. Tapi bagaimana jika kata yang di dengar ato dibaca "POLIGAMI"? what?tidak adakah topik lain yang lebih menarik untuk dibicarakan? Beribu macam rasa berkecamuk dalam jiwaku, berjuata umpatan dengan cerdasnya bermunculan di otakku yang biasanya lelet ini, ahhhhhhhhhhhh lagi-lagi tentang hukum Tuhan dan rahasainya! Seringkali ku berdebat tentang masalah ini, tapi toh tidak ada hasilnya, selintas ibarat debat kusir. tetapa saja yang namanya aku Benci sekali POLIGAMI, poligami menyengsarakan, merugikan, menyakiti banyak hati yang tiada berdaya.
Wahai kaum Adam, jika dalil yang kau gunakan فانكحوا ماطاب لكم من النساء مثنى وثلاث وربع
tanpa mau menelaah lanjutan dari ayat itu dan asbabun nuzulnya, alangkah piciknya dirimu!
mana kecerdasan yang engkau banggakan?
katanya otakmu lebih besar daripada kaum Hawa? kenapa tidak kau gunakan kelebihan itu untuk berpikir, memikirkan AYAT_AYAT ILAHI penciptamu? apa hanya bentuknya saja yang besar? gak ada isinya?
Menurutku kalian kadang secara tidak sadar telah merendahkan diri sendiri, dengan menyamakan diri dengan hewan. ?
Taukah kalian Himar? yup, benar sekali hewan yang suaranya diabadiakan dalam Qur'an kariiim. hewan yang bersuara ketika dia mengalami dua hal, kalau tidak urusan perutnya ya urusan di bawah perutnya.
Dan kalian para Adam, kenapa tidak membahas persoalan lain yang lebih penting dan lebih banyak maslahatnya daripada urusan perut dan dibawah perut?????????????
Seringkali ku mendengar dan membaca tulisan kalian "nafsu perempuan itu 9, sedangkan laki-laki 1" bahkan ada yang lebih ekstrim lagi, perempuan 99, sedang laki-laki 1, 99:1, waw fantastis!
Tapi gak salah nich? jika ini benar mari kita teruskan perbincangan kita yang mulai panas ini!
jika laki-laki nafsunya 1:9, bukankah perempuan yang seharusnya memiliki lebih dari satu pasangan?kenapa? ya karena nafsunya lebih banyak, otomatis pemenuhannya juga lebih banyak dong?!! tapi kok haram poliandri ya?
mau menyanggah?
Kenapa jika si istri sakit, sehingga tidak bisa melayani suaminya, kemudian suaminya selingkuh, masyarakat kita membenarkan? tidak membenarkan gimana?lha wong komentarnya "maklum dah lama gak dapat jatah, istrinya kan sakit", ato "pantes selingku, wong istrinya gak bisa melayani" nah loh?
Coba kalua sang suami sakit, bahkan bertahun-tahun, tidak mampu memebrikan nafkah lahir dan batin, kemudian si istri selingkuh, bagaimanakah komentar masyarakat kita?
sosok ringkih yang akan terus tertatih-tatih mencari sesuap nasi demi kelangsungan hidup buah hatinya.........dan lain sebagainya. Tapi bagaimana jika kata yang di dengar ato dibaca "POLIGAMI"? what?tidak adakah topik lain yang lebih menarik untuk dibicarakan? Beribu macam rasa berkecamuk dalam jiwaku, berjuata umpatan dengan cerdasnya bermunculan di otakku yang biasanya lelet ini, ahhhhhhhhhhhh lagi-lagi tentang hukum Tuhan dan rahasainya! Seringkali ku berdebat tentang masalah ini, tapi toh tidak ada hasilnya, selintas ibarat debat kusir. tetapa saja yang namanya aku Benci sekali POLIGAMI, poligami menyengsarakan, merugikan, menyakiti banyak hati yang tiada berdaya.
Wahai kaum Adam, jika dalil yang kau gunakan فانكحوا ماطاب لكم من النساء مثنى وثلاث وربع
tanpa mau menelaah lanjutan dari ayat itu dan asbabun nuzulnya, alangkah piciknya dirimu!
mana kecerdasan yang engkau banggakan?
katanya otakmu lebih besar daripada kaum Hawa? kenapa tidak kau gunakan kelebihan itu untuk berpikir, memikirkan AYAT_AYAT ILAHI penciptamu? apa hanya bentuknya saja yang besar? gak ada isinya?
Menurutku kalian kadang secara tidak sadar telah merendahkan diri sendiri, dengan menyamakan diri dengan hewan. ?
Taukah kalian Himar? yup, benar sekali hewan yang suaranya diabadiakan dalam Qur'an kariiim. hewan yang bersuara ketika dia mengalami dua hal, kalau tidak urusan perutnya ya urusan di bawah perutnya.
Dan kalian para Adam, kenapa tidak membahas persoalan lain yang lebih penting dan lebih banyak maslahatnya daripada urusan perut dan dibawah perut?????????????
Seringkali ku mendengar dan membaca tulisan kalian "nafsu perempuan itu 9, sedangkan laki-laki 1" bahkan ada yang lebih ekstrim lagi, perempuan 99, sedang laki-laki 1, 99:1, waw fantastis!
Tapi gak salah nich? jika ini benar mari kita teruskan perbincangan kita yang mulai panas ini!
jika laki-laki nafsunya 1:9, bukankah perempuan yang seharusnya memiliki lebih dari satu pasangan?kenapa? ya karena nafsunya lebih banyak, otomatis pemenuhannya juga lebih banyak dong?!! tapi kok haram poliandri ya?
mau menyanggah?
Kenapa jika si istri sakit, sehingga tidak bisa melayani suaminya, kemudian suaminya selingkuh, masyarakat kita membenarkan? tidak membenarkan gimana?lha wong komentarnya "maklum dah lama gak dapat jatah, istrinya kan sakit", ato "pantes selingku, wong istrinya gak bisa melayani" nah loh?
Coba kalua sang suami sakit, bahkan bertahun-tahun, tidak mampu memebrikan nafkah lahir dan batin, kemudian si istri selingkuh, bagaimanakah komentar masyarakat kita?
berpikir
Orang yang tidak mau berpikir
adalah orang malas
Orang yang tidak bisa berpikir
adalah orang bodoh
Orang yang tidak berani berpikir adalah budak
adalah orang malas
Orang yang tidak bisa berpikir
adalah orang bodoh
Orang yang tidak berani berpikir adalah budak
08 Maret, 2009
melanjheng
suatu hari di siang yang terik, terjadi percakapan antar Budin dan Shomad
Ma2d: din, rambutmu diapain kok jadi plontos gitu?
Budin: Iya nich, kemarin habis dari salon.
Ma2d: ada apa kok sampai gundul gitu?
Budin: sebenarnya ingin ku perpanjang mad, tapi cewekku gak mau.
Ma2d: di perpanjang? emangnya STNK!!!! din din, makanya sekolah itu jangan hanya nyareh gentak! dipanjangin jadi diperpanjang, sana perpanjang di kantor polisi! kata Ma2d dengan kesal. maklum temannya yang satu ini emang agak susah pakai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
you and me
November rain
perjalanan waktu yang tidak bisa diulang
membekas menjadi sebuah kenangan
antara aku dan dirimu
dulu..................
ketika selaksa asa menyelimuti jiwaku
tak ada hari yang akan berlalu
tanpa ku bayangkan masa itu akan menjadi milikku
namun............
ketika semuanya sirna
aku masih disini
terpaku
tanpa pernah mampu percaya
bahwa waktuku telah berakhir
kau dan aku
menciptakan ruang yang sangat sulit untuk untuk kucapai
kau dan aku
terbentang jarak yang sangat dekat
tapi ku tetap tidak mampu menjangkaumu
kau dan aku
pernah memiliki asa yang sama
kau dan aku
pernah melewati waktu dengan penuh semangat
kau dan aku
pernah begitu dekatnya
kau dan aku
pernah bersama
di november rain yang telah berlalu
ingatlah
kau dan aku
tidak akan mampu melupakannya
07 Maret, 2009
anak kecil yang takut neraka
Dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang seorang anak kecil sedang mengambil wudhu' sambil menangis.
Apabila orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?"
Maka berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik saya telah membaca ayat al-Qur'an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum" yang bermaksud, " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka."
Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalm api neraka."
Berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik, pakcik adalah orang yang berakal, tidakkah pakcik lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."
Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"
Apabila orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?"
Maka berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik saya telah membaca ayat al-Qur'an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum" yang bermaksud, " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka."
Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalm api neraka."
Berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik, pakcik adalah orang yang berakal, tidakkah pakcik lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."
Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"
Langganan:
Postingan (Atom)